Pages

Powered By Blogger

Wednesday 23 October 2013

Perjalanan untuk Selamanya Kebersamaan "Pangandaran Chapter II"




Entah kenapa akhir-akhir ini sering mengalami perjalanan yang serba mendadak dan tidak pernah direncanakan sebelumnya. Temen-temen bilang kalau ini perjalan, biasa disebut MTB atau Mendadak Touring Club. Yah, dengan uang pas-pasan, kendaraan seadanya, dan bekal seadanya. Hanya beberapa bungkus rokok dan 2 botol air mineral 1500 ml.
Berawal dari seorang teman yang menanyakan "lw punya duit berapa?" dan berujung pada pertanyaan "Woi lw di mana?, ayo kita berangkat sekarang!". Padahal jam sudah menunjukkan sekitar pukul 00.00 WIB. Malam itu juga gw memutuskan pergi bersama sodara-sodara seperjuangan waktu di bangku kuliah untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan di Pangandaran. 
Pangandaran memang tempat yang tak pernah sepi oleh pengunjung, tiba jam tujuh pagi salah satu teman bernegosiasi menyewa sebuah penginapan untuk sehari semalam. Kebetulan Obet 'nama samaran' memang sudah sering bermalam di tempat ibu ini ketika berkunjung ke Pangandaran. Sebuah penginapan termurah dengan harga 100 ribu lengkap dengan fasilitas 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan ruang TV, ditambah kipas angin di masing-masing ruangan. Bisa semurah itu karena memang kita berempat gw, Obet, Jabluk, dan Bacul datang di saat hari biasa, bukan hari libur.
Tidur beberapa jam dan bangun sekitar jam 10 siang, setelah rapi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke sebuah wisata air di desa Citumang. Sebenernya gw yang paling pingin datang ke sini karena dengar cerita Obet yang memang pernah datang ke sini sebelumnya. Sedikit kecewa sebetulnya, karena tarif untuk bisa merasakan bermain di mata air Goa ini cukup meningkat drastis dibandingkan ketika Obet pertama kali datang ke sana. Tadinya tarif hanya dikenakan 10.000IDR untuk penyewaan pelampung/orang dan 20000IDR untuk guide, tapi sekarang sudah naik menjadi 75000IDR/orang.Siang itu kami puas bermain air di Citumang "Baca Pangandaran Chapter I". Setelah puas bermain air, kami langsung pulang ke tempat penginapan cepecebu "Seratus Ribu Rupiah" untuk beristirahat.
Malam harinya kami pun bersiap-siap untuk beraksi kembali, kebetulan semua perut dari kami mengeluarkan nada laras salendro secara beriringan, minta diisi makanan. Setelah isya, kami pergi keluar mencari-cari perental sepeda yang masih aktif, setelah dicari-cari akhirnya kami mendapatkan satu buah sepeda single buat gw, dan satu buah sepeda tandem tiga untuk si gendut, si gondrong, dan si botak. kenapa saya pilih sepeda single, karena saya kapok naik sepeda tandem yang susahnya Naudzubillah buat dikendalikan klo kita gak kompak. Biaya yang dikeluarkan untuk naik sepeda sekitar 25000 IDR untuk dua sepeda itu.



Waktunya cari makan kawannnnn,berawal mula seperti ini....
 dan berakhir seperti ini...


Setelah makan kenyang, buang kalori lagi dengan bersepeda. Tiba-tiba di jalan menemukan ini, Jreng...Jreng...
Sekawanan Rusa yang tampak kelaparan pura, sepertinya mereka keluar dari area Taman Nasional Pangandaran. Hmmmm.....

No comments:

Post a Comment